TIMES MOJOKERTO, MOJOKERTO – Perjuangan tak kenal lelah yang dilakukan Rahmat Alfian Hidayat (27) santri sekaligus hafiz asal Mojokerto untuk bisa berdakwah diluar negeri akhirnya terwujud dengan menjadi Imam Masjid Besar di Uni Emirat Arab (UEA).

Perasaan senang dan bangga tentu di rasakan oleh pemuda asal Jalan Pasar Sedati, Desa Sedati, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

Pasalnya apa yang menjadi cita-cita dan keinginannya bisa berdakwah di luar negeri hampir tercapai.

Santri kelahiran Mojokerto, 22 Juli 1994 ini akan dikirim ke UEA pada Juni 2021 mendatang.

Setelah dinyatakan lolos dan terpilih dari 300 peserta seleksi imam masjid di UEA.

Pemuda yang akrab disapa Alfian ini merupakan 1 dari 27 hafiz asal Indonesia yang terpilih.

"Awalnya saya tidak begitu berharap bisa lolos. Melihat pesaingnya yang banyak dan luar biasa hebatnya dari penjuru Indonesia. Alhamdulillah, bisa lolos dan ini merupakan amanah yang luar biasa dari Allah SWT," katanya, kepada TIMES Indonesia.

Alfian, pun ingin berbagi cerita perjuangannya bisa lolos dan terpilih menjadi imam masjid di UEA.

Berawal dari pendaftaran via email ke Kementerian Agama (Kemenag) pada 20 Oktober 2020.

"Terdapat 300 lebih hafiz yang mendaftar adq yang dari Mesir dan Malaysia, namun semuanya warga Indonesia. Itu sempat agak minder dengan itu semua karena mereka pastinya sudah terbiasa di luar negeri," katanya, kepada TIMES Indonesia. Minggu (9/5/2021)

Namun, mahasiswa semester akhir program studi Manajemen Dakwah di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah Surabaya ini pun tak kenal menyerah, berusaha dan terus giat belajar merupakan salah satu kunci keberhasilannya.

"Dari 300 perserta kemudian saya lolos menjadi salah satu diantara 205 pendaftar yang lolos dokumen dari Kemenag RI," jelasnya.

Pria lulusan penghafal Alquran jebolan Ma'had Umar Bin Khattab Surabaya dan Pondok Pesantren Ibnu Ali Sidoarjo ini, kemudian menjalani tes selama dua kali di Hotel Golden Boutique, Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Ujian tahap pertama melibatkan juri yang ditunjuk Kemenag pada 2-4 Desember 2020. Alhamdulillah, saya lolos bersama 90 peserta hafiz lainnya," bebernya.

Putra terbaik Mojokerto, dari pasangan Hidayat Ma'arif (56) dan Suparti (51) itu melenggang ke ujian kedua pada 3-5 Maret 2021 yang dinilai langsung dari ulama besar dari UEA yang berjumlah 5 syekh.

Adapun yang diujiakan pada tahap kedua ini yaitu tes terkait kefasihan bacaan, kelancaran hafalan 30 juz Alquran, pendalaman ilmu Fiqih imam dan ibadah secara umum, serta kemampuan khotbah dalam Bahasa Arab.

"Hari ketiga Ramadan ada pengumuman di grup WhatsApp peserta seleksi yang lolos tes tahap pertama. Alhamdulillah saya lolos, di daftarnya saya urutan pertama," ujarnya

"Berkat doa orang tua, guru-guru dan ridha Allah SWT saya dinyatakan lolos bersama 26 hafiz lainnya," tambah anak sulung dari 4 bersaudara ini.

Berangkat Juni Mendatang

Seperti yang tertulis dalam surat dari Kedutaan Besar RI untuk UEA di Abu Dhabi nomor B-00166/Abu Dhabi/210414 tanggal 14 April 2021 tentang Hasil Seleksi Imam Asal Indonesia.

Para hafiz yang lolos akan diberangkatkan pada Bulan Juni 2021 mendatang.

Menjadi imam masjid di UEA tentu saja membuat Alfian merasa bahagia dan senang sekali.

Sebab, mencari mencari ilmu dan berdakwah di luar negeri sudah menjadi cita-cita besarnya selama ini.

"Bahagia dan senang sudah pasti. Namun terlebih dari itu, saya dari dulu sudah kepengen ke luar negeri untuk bisa berdakwah disana," tuturnya.

Seperti yang diketahui, kini Alfian dan 26 hafiz yang terpilih menjadi imam masjid di UEA telah melengkapi dokumen yang diperlukan ke Kemenag pada 30 April kemarin.

Kini, mereka menunggu diterbangkan ke Uni Emirat Arab yang rencananya Juni tahun 2021 mendatang. (*)