TIMES MOJOKERTO, PACITAN – Kemah Penerimaan Tamu Ambalan (KPTA) 2025 mulai Kamis (18/9/2025) di SMAN 1 Pacitan menjadi ajang penyambutan sekaligus penguatan karakter siswa kelas X melalui gerakan Pramuka.
Kepala SMAN 1 Pacitan, Adi Supratikto, menegaskan Pramuka bukan sekadar kegiatan ekstrakurikuler.
“Tahun ajaran 2025/2026 kami menetapkan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib bagi siswa kelas X. Penguatan karakter penting karena nilai-nilainya berakar pada Tri Satya dan Dasa Darma,” ujarnya, Jumat (19/9/2025).
Menurut Adi, pelaksanaan KPTA sejalan dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan program Pembelajaran Mendalam (PM) yang menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT). Hal ini juga mendukung penerapan Kurikulum Merdeka dengan delapan dimensi profil lulusan.
“Semua ini mengarah pada pembentukan profil pelajar Pancasila. Kegiatan Pramuka relevan untuk menanamkan gotong royong, kepemimpinan, disiplin, dan kemandirian,” tambahnya.
Selain siswa, guru juga terlibat dalam peningkatan mutu pendidikan melalui In House Training (IHT). Pelatihan ini fokus pada pengimbasan hasil PM dan SNP yang sebelumnya diikuti kepala sekolah serta perwakilan guru.
Kegiatan KPTA diisi dengan beragam aktivitas, mulai dari diskusi kelompok, baris-berbaris, simulasi kepemimpinan, hingga pembiasaan disiplin. Bagi siswa baru, ini menjadi pengalaman pertama mengenakan atribut Pramuka di SMA sekaligus membangun kebersamaan.
Sekolah juga menyiapkan pembina berpengalaman untuk memastikan nilai Tri Satya dan Dasa Darma benar-benar terinternalisasi, bukan sekadar formalitas.
“Kami ingin siswa tidak hanya unggul akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat berlandaskan nilai-nilai bangsa. Ini investasi jangka panjang bagi generasi muda Pacitan,” tegas Adi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kemah Penerimaan Tamu Ambalan 2025 di SMAN 1 Pacitan, Wadah Penguatan Karakter Siswa
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |