TIMES MOJOKERTO, JAKARTA – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menegaskan pentingnya memperluas sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar masyarakat memahami manfaat dan merasa percaya terhadap pelaksanaannya.
“Kita harus sosialisasikan ke masyarakat supaya mereka percaya terhadap program ini,” ujar Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA, Pribudiarta Nur Sitepu, dalam acara media talk bertajuk Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Perlindungannya, di Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Menurut Pribudiarta, pemerintah telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan MBG, terutama setelah muncul sejumlah kasus keracunan di beberapa daerah. Evaluasi tersebut menjadi dasar untuk memperkuat sistem keamanan pangan.
Gunakan Standar HACCP ISO 22000 untuk Jamin Keamanan Pangan
Pribudiarta mengungkapkan, pelaksanaan MBG akan mengadopsi standar Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) ISO 22000, yaitu sistem manajemen keamanan pangan internasional yang memastikan keamanan di seluruh rantai pasokan makanan secara sistematis dan berkelanjutan.
“Akan pakai standar HACCP ISO 22000 untuk keamanan. Pak Menkes waktu itu sudah menyatakan bahwa akan dibangun sistemnya untuk memastikan keamanannya,” ujarnya.
Ia menegaskan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak memenuhi standar gizi dan keamanan pangan akan diberi sanksi tegas berupa penutupan sementara.
“SPPG-SPPG yang tidak memenuhi standar pemenuhan gizi itu kita tutup kalau memang tidak bisa menyediakan makanan sesuai standar keamanan pangan yang baik,” kata Pribudiarta.
BGN Pastikan SPPG Tak Layak Akan Dihentikan Sementara
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana juga menegaskan langkah serupa. Menurutnya, setiap SPPG wajib memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan setempat sebelum diizinkan beroperasi.
“Untuk SPPG yang mengalami masalah, kita akan hentikan sementara sampai dievaluasi, sampai dimitigasi, dan setelah semua sesuai SOP, baru kami izinkan lagi,” ujar Dadan.
Ia menambahkan, sertifikasi SLHS menjadi bagian penting dalam memastikan pelaksanaan MBG berjalan aman, higienis, dan memenuhi standar gizi anak sekolah.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: KemenPPPA Tekankan Pentingnya Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis ke Masyarakat
Pewarta | : Antara |
Editor | : Imadudin Muhammad |