https://mojokerto.times.co.id/
Berita

Ning Ita Dorong Mojokerto Sehat Lewat Gerakan Kolektif Warga

Rabu, 27 Agustus 2025 - 15:03
Ning Ita Dorong Mojokerto Sehat Lewat Gerakan Kolektif Warga Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari pada saat menyapa dan mendengar aspirasi masyarakat mengenai peningkatan kualitas kesehatan di Kota Mojokerto, Rabu (27/8/2025) (Dok. TIMES Indonesia)

TIMES MOJOKERTO, MOJOKERTOWali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari atau yang akrab disapa Ning Ita, terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Dengan gaya kepemimpinan yang humanis, ia turun langsung ke kelurahan-kelurahan untuk menyosialisasikan program kesehatan, memberi motivasi, sekaligus mendengar aspirasi warga.

Dalam kunjungannya pada Rabu (27/8/2025), Ning Ita menyasar berbagai elemen masyarakat, mulai dari kader motivator, TP PKK, Lembaga Ketahanan Kelurahan (LKK), Satlinmas, hingga Karang Taruna. Baginya, pertemuan tatap muka menjadi kunci memperkuat peran kader di lapangan.

“Kami ingin hadir dan mendengar langsung. Kader adalah ujung tombak. Dengan penguatan tatap muka, semangat mereka makin besar untuk bergerak serentak dan menyatukan seluruh potensi yang ada,” tegasnya.

Gerakan bersama tersebut terbukti efektif. Saat ini, sekitar 75 persen kader aktif bersinergi dengan tenaga kesehatan, TP PKK, aparat kelurahan, dan Satlinmas. Kolaborasi ini mendorong keberhasilan program Cek Kesehatan Gratis (CKG), salah satu prioritas Pemkot Mojokerto.

Target nasional CKG hanya 36 persen, namun pada akhir Maret 2025 Mojokerto sudah berhasil mencapainya. Hingga 26 Agustus 2025, capaian CKG bahkan menembus 58,35 persen—jauh melampaui target nasional—dan diperkirakan terus meningkat seiring pelaksanaan CKG untuk pelajar.

“Melalui CKG, kita memastikan masalah kesehatan terdeteksi lebih awal dan ditangani sesuai standar. Tujuannya menurunkan angka kematian, meningkatkan derajat kesehatan, dan mendorong produktivitas warga,” jelas Ning Ita.

Tekan Stunting dengan Gerakan Bersama

Selain CKG, penurunan angka stunting juga menjadi fokus Pemkot Mojokerto. Awal 2025 prevalensi stunting tercatat 1,54 persen (88 balita). Berkat kolaborasi pemerintah, swasta, akademisi, media, dan masyarakat, angkanya turun menjadi 1,35 persen (77 balita) pada Juli 2025.

“Penurunan 0,19 persen atau 11 balita ini sangat berarti. Mojokerto sudah jauh di bawah target nasional 14 persen maupun target Jatim 15,6 persen,” ujarnya.

Upaya ini dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pemantauan remaja putri untuk mencegah anemia, pemeriksaan calon pengantin, pengawasan ibu hamil, hingga memastikan bayi lahir dengan berat badan ideal. Balita stunting pun mendapat intervensi gizi berupa susu PKMK selama tiga bulan serta tambahan makanan bergizi dua kali sehari.

“Semua ini bukti nyata gerakan kolektif. Tanpa kebersamaan, hasil ini mustahil dicapai,” imbuhnya.

Kegiatan turun langsung juga menjadi sarana menyerap aspirasi masyarakat. Salah satu keluhan yang muncul terkait pelayanan IGD RSUD dr. Wahidin Sudirohusodo. Menyikapi hal itu, Pemkot Mojokerto membuka kembali layanan IGD 24 jam di Puskesmas Kedundung dan melakukan edukasi soal standar pelayanan gawat darurat.

“Kami tidak ingin ada keluhan yang dibiarkan. Semua masukan akan jadi bahan evaluasi agar layanan publik semakin baik dan responsif,” tandas Ning Ita.

Menuju Mojokerto Sehat dan Tangguh

Melalui pendekatan humanis serta kolaborasi lintas sektor, Ning Ita berharap partisipasi masyarakat semakin kuat. Menurutnya, dukungan warga adalah modal utama untuk mewujudkan Mojokerto yang sehat, tangguh, dan sejahtera. (*)

Pewarta : Thaoqid Nur Hidayat
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Mojokerto just now

Welcome to TIMES Mojokerto

TIMES Mojokerto is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.